Kec. Pagentan, Kab. Banjarnegara
Prov. Jawa Tengah
081392643165
Metawana2008@gmail.com
Metawana, 18 Agustus 2025 – Warga Dusun Sumberan, Desa Metawana, berkumpul di lapangan voli untuk mengikuti Malam Puncak Peringatan HUT RI ke-80 yang dirangkai dengan perpisahan mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto. Acara berlangsung meriah, penuh keakraban, dan juga haru, dengan dihadiri perangkat desa, tokoh masyarakat, serta segenap warga.
Acara dimulai pukul 20.00 WIB, dibuka oleh Ketua Panitia Agustusan, Bayu Hanggoro, yang menyampaikan laporan kegiatan serta apresiasi kepada masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan lomba. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi kekuatan Dusun Sumberan,” ujarnya.
Kepala Desa Metawana dalam sambutannya menekankan bahwa peringatan HUT RI bukan hanya seremoni, melainkan momentum untuk meneguhkan gotong royong, menjaga persaudaraan, dan meningkatkan kerukunan antarwarga.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengumuman serta penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba rakyat yang sebelumnya dilaksanakan di tingkat RT. Sorak sorai warga mengiringi setiap juara yang maju menerima hadiah, menandakan semangat persatuan yang begitu terasa. Lomba-lomba yang digelar tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mempererat kebersamaan warga. Setiap kelompok dari berbagai kalangan turut berpartisipasi, sehingga nuansa persatuan dan kegotongroyongan terasa begitu kuat.
Agenda berikutnya adalah acara perpisahan dengan mahasiswa KKN UIN Saizu yang selama lebih dari satu bulan melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Metawana. Dalam kesempatan ini, diputar sebuah after movie yang menggambarkan semangat, kerja sama, dan kekompakan mahasiswa dengan warga desa, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, hingga partisipasi aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
Pada sesi perpisahan, mahasiswa KKN UIN Saizu yang diwakili oleh Rahmat menyampaikan sambutannya. Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan dan antusiasme luar biasa dari warga Desa Metawana selama program KKN berlangsung. “Kami merasa diterima sebagai bagian dari keluarga besar Desa Metawana. Kehangatan dan dukungan masyarakat adalah pengalaman berharga bagi kami,” ungkap Rahmat. Ia juga menambahkan bahwa keberlangsungan hidup suatu desa sangat bergantung pada peran aktif para pemuda. “Jika pemuda desa terus bergerak, berkarya, dan berkontribusi, maka desa akan terus hidup dan berkembang,” tambahnya.
Suasana haru semakin terasa ketika mahasiswa KKN bersama pemuda-pemudi Dusun Sumberan menyanyikan lagu “Kemesraan" dari Iwan Fals dan "Sampai Jumpa” dari Endank Soekamti. Lagu tersebut menjadi simbol perpisahan yang penuh makna, sekaligus doa agar tali silaturahmi tetap terjalin meski program KKN telah usai.
Sebagai bentuk simbolis perpisahan, mahasiswa KKN menyerahkan plakat serta pigura berisi dokumentasi foto kepada Pemerintah Desa, yang diterima langsung oleh Kepala Desa dengan penuh penghargaan. Acara tersebut disambut dengan rasa haru, baik oleh warga maupun para mahasiswa yang selama ini telah menyatu dengan masyarakat.
Sebagai penutup malam puncak, warga Dusun Sumberan disuguhi hiburan rakyat berupa pertunjukan musik dangdut. Tiga biduan dari Wonosobo hadir membawakan lagu-lagu enerjik yang membuat warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, larut dalam kegembiraan.
Pertunjukan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penutup resmi seluruh rangkaian kegiatan HUT RI ke-80 di Desa Metawana, sekaligus menutup masa kebersamaan mahasiswa KKN UIN SAIZU dengan warga Dusun Sumberan.
Malam Puncak HUT RI ke-80 dan perpisahan KKN UIN SAIZU di Dusun Sumberan bukan hanya sekadar acara seremonial. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk menyulam kebersamaan, mempererat persaudaraan, serta menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat Desa Metawana.
Dengan berakhirnya program KKN, warga berharap kerja sama dan ikatan yang sudah terjalin dapat terus berlanjut. Semangat kemerdekaan yang dirayakan pun menjadi pengingat bahwa pembangunan desa akan semakin maju apabila seluruh warga, pemuda, dan pemerintah desa bersatu padu dalam berkarya.
Kirim Komentar