Kec. Pagentan, Kab. Banjarnegara
Prov. Jawa Tengah
081392643165
Metawana2008@gmail.com
Pagentan, 17 Agustus 2025 – Pemerintah Desa Metawana turut berpartisipasi dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung di Lapangan Desa Pagentan, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara. Upacara yang digelar dengan penuh khidmat ini dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 10.30 WIB, dan diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, mulai dari pelajar, perangkat desa, guru, organisasi masyarakat, hingga tokoh masyarakat setempat.
Sejak pagi, suasana lapangan Desa Pagentan telah dipenuhi peserta dan undangan yang mengenakan seragam masing-masing instansi dan lembaga. Barisan peserta upacara tersusun rapi, mencerminkan semangat nasionalisme dan kebersamaan dalam memperingati hari bersejarah bangsa.
Upacara dipimpin langsung oleh Camat Pagentan, Hari Arumbinuko, S.P., M.Si., yang bertindak sebagai instruktur upacara. Bagian paling sakral dalam upacara, yaitu pengibaran Bendera Merah Putih, dilakukan dengan penuh khidmat oleh pasukan pengibar bendera yang terdiri dari perwakilan siswa-siswi SMP dan SMK se-Kecamatan Pagentan. Dengan langkah tegap dan kompak, mereka berhasil mengibarkan Sang Merah Putih hingga berkibar gagah di langit biru. Suasana haru dan bangga terasa menyelimuti lapangan pada momen tersebut.
Suasana semakin khidmat ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta diperdengarkan dalam bentuk instrumen drumband dari SMP Negeri 2 Pagentan. Dentuman musik drumband yang megah dan teratur menambah nuansa haru dan rasa nasionalisme, meskipun tanpa nyanyian lisan dari peserta.
Pemerintah Desa Metawana hadir mengikuti prosesi upacara dari awal hingga akhir. Kehadiran perangkat desa ini bukan hanya sebatas kewajiban seremonial, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa pahlawan serta komitmen untuk mengisi kemerdekaan melalui pembangunan desa yang nyata.
Bagi Pemdes Metawana, peringatan 17 Agustus bukan hanya sekadar simbol perayaan, melainkan juga menjadi momen penting untuk memperkuat semangat persatuan warga. Kehadiran perangkat desa di acara tingkat kecamatan ini sekaligus menunjukkan sinergi antara pemerintah desa dengan pemerintah kecamatan serta seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Upacara kemerdekaan di Lapangan Desa Pagentan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, di antaranya:
Pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMK se-Kecamatan Pagentan,
Guru dan tenaga pendidik, termasuk guru PAUD,
Perangkat Desa dari seluruh desa di Kecamatan Pagentan,
Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),
Tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga umum yang dengan penuh antusias mengikuti jalannya kegiatan.
Kebersamaan dari seluruh elemen ini menjadi gambaran nyata bahwa semangat kemerdekaan masih terjaga dan terus diwariskan kepada generasi muda.
Setelah upacara selesai, peserta dan masyarakat yang hadir tidak langsung pulang. Mereka disuguhkan berbagai penampilan kesenian tradisional yang tampil memukau dan menghibur warga. Irama gamelan dan gerakan penari kuda lumping menambah semarak suasana peringatan HUT RI tahun ini.
Selain itu, suasana lapangan juga dipenuhi dengan warung-warung warga dan penjual keliling yang menawarkan aneka makanan dan minuman. Mulai dari mie ayam, sate, bakso, hingga buah-buahan segar, semua tersedia dan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin menikmati kebersamaan selepas upacara. Kehadiran pedagang ini juga menjadi berkah tersendiri karena memberikan dampak positif bagi perekonomian warga sekitar.
Peringatan HUT ke-80 RI di Kecamatan Pagentan tahun ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan terhadap jasa pahlawan, tetapi juga menjadi wadah kebersamaan dan hiburan bagi masyarakat. Semangat nasionalisme yang ditunjukkan melalui partisipasi aktif berbagai pihak diharapkan dapat terus terjaga dan menginspirasi pembangunan di tingkat desa.
Bagi Desa Metawana, momentum ini adalah pengingat penting bahwa perjuangan mengisi kemerdekaan harus terus dilanjutkan melalui kerja nyata, gotong royong, dan sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat.
Kirim Komentar