Kec. Pagentan, Kab. Banjarnegara
Prov. Jawa Tengah
081392643165
Metawana2008@gmail.com
Unduh Lampiran: MMD Tahun 2025
Metawana, 25 Juli 2025 – Pemerintah Desa Metawana bersama kader kesehatan dan masyarakat kembali melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai tindak lanjut dari Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan sebelumnya. Kegiatan ini menjadi forum penting dalam menyepakati permasalahan kesehatan yang paling mendesak untuk segera ditangani di Desa Metawana.
Musyawarah ini merupakan kelanjutan dari rapat evaluasi hasil SMD yang telah dilaksanakan pada awal Juli 2025 (baca juga: Rapat Evaluasi Hasil Survei Mawas Diri Desa Metawana Tahun 2025). Melalui SMD, berbagai data kesehatan masyarakat berhasil dihimpun, mulai dari pola hidup, kondisi lingkungan, hingga status gizi. Namun, data saja tidak cukup. Oleh karena itu, dalam MMD ini seluruh elemen desa berkumpul untuk menentukan prioritas permasalahan yang harus segera mendapatkan solusi, serta menyusun rencana aksi bersama.
Dalam forum ini, hadir pula perwakilan dari Pemerintahan Kecamatan Pagentan, Bapak Iwan, serta Kepala Puskesmas Pagentan 1 yang turut memberikan arahan dan masukan. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata agar program kesehatan desa dapat berjalan selaras dengan kebijakan tingkat kecamatan dan layanan kesehatan formal.
Berdasarkan hasil musyawarah yang melibatkan perangkat desa, kader kesehatan, tokoh masyarakat, serta perwakilan warga dari berbagai dusun, akhirnya ditetapkan tiga prioritas utama permasalahan kesehatan Desa Metawana, yaitu:
Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai – kondisi ini menyebabkan sampah sering dibuang sembarangan, sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dan sumber penyakit.
Masih banyak keluarga yang belum memiliki jamban sehat – hal ini berisiko menurunkan kualitas sanitasi lingkungan dan memicu penyebaran penyakit.
Tingginya anggota keluarga yang masih merokok – kebiasaan ini tidak hanya merugikan perokok itu sendiri, tetapi juga berdampak pada kesehatan anggota keluarga lain melalui paparan asap rokok.
Selain tiga prioritas utama tersebut, musyawarah juga mencatat permasalahan kesehatan lain yang tetap memerlukan perhatian, yaitu:
Balita kurang gizi dan stunting yang masih ditemukan di beberapa dusun.
Penyakit tidak menular seperti hipertensi dan Diabetes Melitus yang mulai meningkat di kalangan warga.
Kasus ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang perlu intervensi khusus agar kesehatan ibu dan bayi terjamin.
Untuk menjawab berbagai permasalahan tersebut, forum MMD menyusun rencana tindak lanjut yang terukur dan dapat segera diimplementasikan, yaitu:
Permasalahan Sampah
Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Memilah sampah organik dan anorganik di tingkat rumah tangga.
Melakukan sosialisasi pengelolaan sampah kepada warga.
Mengelola sampah pribadi di setiap rumah tangga agar tidak menumpuk di lingkungan.
Kebiasaan Merokok
Mendorong anggota keluarga untuk mengurangi konsumsi rokok.
Mengadakan sosialisasi tentang bahaya rokok bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
Kepemilikan Jamban Sehat
Program pembangunan jamban sehat secara mandiri oleh keluarga.
Penyediaan anggaran jambanisasi untuk warga kurang mampu.
Pemanfaatan satu septictank untuk empat rumah sebagai solusi kolektif.
Balita Kurang Gizi dan Stunting
Pemberian makanan tambahan bergizi bagi balita.
Penyuluhan gizi khusus kepada ayah balita untuk meningkatkan peran keluarga dalam pemenuhan gizi anak.
Ibu Hamil KEK
Pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) khusus ibu hamil yang mengalami KEK.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Sosialisasi gerakan PSN kepada warga.
Pelaksanaan minggu bersih di seluruh dusun sebagai kegiatan rutin.
Musyawarah Masyarakat Desa ini diharapkan mampu menjadi titik tolak dalam memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat Desa Metawana. Dengan adanya kesepakatan prioritas dan rencana tindak lanjut, pemerintah desa bersama masyarakat memiliki arah yang jelas dalam melaksanakan program kesehatan.
Partisipasi aktif warga juga menjadi kunci keberhasilan. Tanpa kesadaran bersama, permasalahan seperti sampah, sanitasi, gizi, maupun penyakit tidak menular tidak akan mudah teratasi.
“Melalui musyawarah ini, kita ingin memastikan bahwa setiap program kesehatan benar-benar menjawab kebutuhan warga Desa Metawana. Semua pihak harus bergandengan tangan agar masyarakat semakin sehat dan sejahtera,” ungkap Bapak Kepala Puskesmas Pagentan I.
Dengan adanya musyawarah ini, diharapkan masyarakat Desa Metawana dapat menikmati lingkungan yang lebih sehat, layanan kesehatan yang lebih baik, dan kesadaran hidup sehat yang semakin meningkat.
Kirim Komentar